Peningkatan Peran Petugas Kesehatan Dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis (Tb) Bta Positif Melalui Edukasi Dengan Pendekatan Theory Of Planned Behaviour (Tpb)
Abstract
Pendahuluan: Penyakit Tuberkulosis (TB) BTA positif yang tidak terdeteksi menyebabkan pasien tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan. Deteksi penyakit TB BTA positif yang rendah merupakan salah satu masalah kesehatan termasuk di Kota Mataram dengan tingkat penemuan kasus (Case Detection Rate/CDR) sebesar 43,65% pada tahun 2011. Dengan demikian peran petugas kesehatan dalam deteksi kasus TB perlu ditingkatkan melalui edukasi dengan pendekatan Theory of planned behaviour (TPB). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh edukasi dengan pendekatan TPB terhadap peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB BTA Positif. Metode: rancangan penelitian menggunakan quasi-experimental dengan pretest-posttest group design. Besar sampel sebanyak 16 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test, Mann-Whitney Test and chi-square with dengan tingkat kepercayaan 5 % (α = 0,05). Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan TB/DOTS yang diperoleh oleh petugas kesehatan memiliki hubungan dengan peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB dengan nilai p 0,093; edukasi dengan menggunakan pendekatan TPB berpengaruh terhadap peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB dengan nilai p=0,012. Kesimpulan: edukasi dengan pendekatan TPB terbukti memiliki pengaruh terhadap peran petugas kesehatan dalam penemuan kasus TB
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v2i2.43
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.