Perbedaan Hasil Pemeriksaan Widal Metode Slide menggunakan Sampel Serum dan Plasma EDTA pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik
Abstract
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh bakteri S. typhi dan S. paratyphi. Penyakit demam tifoid termasuk penyakit menular. Penularan disebabkan karena makanan atau minuman yang disajikan tidak bersih dan tingkat higenis individu sanitasi lingkungan. Pemeriksaan widal merupakan suatu pemeriksaan serologis untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri S. typhi yang berdasarkan reaksi aglutinasi antara antigen dengan antibodi yang disebut aglutinin, dengan mengukur aglutinasi titer antibodi terhadap antigen O dan H dalam sampel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai titer pada pemeriksaan widal yaitu metode slide sampel serum dan plasma EDTA dengan rancangan cros sectional sampel yang digunakan sebanyak 26. Pada Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik. Data yang dihasilkan dianalisis dengan uji univariat dan uji pearson chi square. Hasil penelitian ini didapatkan hasil pada serum terbanyak yaitu pada titer 1/320 (61,5%) sedangkan pada plasma EDTA terbanyak yaitu pada titer 1/80 (46,2%) yang menunjukan nilai p velue 0,0247 (p >0,05), maka berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara pemeriksaan widal menggunakan sampel serum dan plasma EDTA antigen O dan H.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aziz, T dan Haque, S.S. (2012). Role of Widal Test in the Diagnosis of Typhoid Fever in Context to Other Test. American Journal of Biochemistry, 2(1): 16-18.
Eby Juliana Sabrima, Riona Sanjaya, Surmiasih, Y. D. S. 2020. Biomedical Journal of Indonesia, 6(3), pp. 357-363.
Hanz Frewin dan Marina L. (2020). Gambaran hasil pemeriksaan Widal dan IgM anti-Salmonella pada pasien klinis demam tifoid di RS Sumber Waras. Tarumanagara Medical Journal. Vol. 2, No. 2, 274-278.
Herlina, Darmawati, S., dan Santosa. B. (2021). Perbedaan Titer Salmonella Typhi-O Dan Salmonella Typhi H Menggunakan Plasma Dan Serum. Manusscrip UMS.
Irianto, Koes. (2014). Bakteriologi, Mikologi, dan Virologi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Koivunen, M. E., dan Krongsrud, R. L. (2010). Principles of immunochemical techniques used in clinical laboratories. Journal Laboratory Medicine, 37(8), 490-497.
Maryani, A. D., Santosa, B. and Kartika, A. I. (2018). Perbedaan Penggunaan Serum Dan Plasma Sitrat Terhadap Hasil Pemeriksaan Widal Metode Kualitatif. Manusscrip UNIMUS, pp. 1-9.
Rizqoh Debie, Sitanggang Roina. (2021). Comparison of Widal Test Using Serum and Plasma Samples. Biomedical Journal of Indonesia, Vol.7. No. 2.
World Health Organization. (2017). Sensitivity and specificity of typhoid fever rapid antibody tests for lapboratory diagnosis at two sub-Saharan African sites.
Yulianita, S. D., Ali, S. M. and Astuti, I. S. W. (2018). Titer Widal pada Populasi Sehat di Universitas Jamber. e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 6(2), pp. 245-250.
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v9i2.283
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.