Analisis Konsentrasi Letal Dan Waktu Letal Isolat Jamur Aspergillus Niger Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti
Abstract
Latar Belakang: Nyamuk Aedes aegypti merupakan penyebab utama penyakit DBD, kasus DBD di dunia pada tahun 2015 sebanyak 3,2 juta kasus. Di Indonesia pada tahun 2018 terdapat 65.602 kasus. Upaya pengendalian terhadap vektor DBD telah banyak dilakukan baik dengan menggunakan insektisida kimia dan alami salah satunya dengan jamur Aspergillus niger sebagai fungi entomopatogen. Tujuan Penelitian: Mengetahui konsentrasi letal dan waktu letal dari isolat jamur Aspergillus niger terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan rancangan acak lengkap. Perlakuan dengan 3 konsentrasi isolat jamur Aspergillus niger yaitu 10-5, 10-6, 10-7 spora/ml dengan 6 replikasi. Penelitian ini menggunakan obat nyamuk semprot sebagai kontrol positif. Data diperoleh dianalisa secara statistik menggunakan analisis probit. Hasil Penelitian: Konsentrasi isolat jamur Aspergillus niger yang efektif terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah konsentrasi 10-7. Hasil analisis probit uji patogenitas isolat jamur Aspergillus niger terhadap nyamuk Aedes aegypti dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan LC50, LC70, LC90 adalah 6,1 x 107 spora/ml, 8,5 x 107 spora/ml, 1,1 x 108 spora/ml dan diketahui LT50, LT70, LT90 berturut-turut adalah 1,919 jam, 1,510 jam, 1,184 jam. Kesimpulan: Konsentrasi isolat jamur Aspergillus niger secara signifikan memberikan pengaruh terhadap kematian nyamuk Aedes aegypti.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aditama. T. Y. P. d. (2012). Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) dalam pengendalian vektor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ariani, A. P. (2016). Demam Berdarah Dengue (DBD) (Cet 1). Yogyakarta: Nuha Medika.
Ayuningtyas, D. (2013). Perbedaan Keberadaan Jentik Aedes Aegypti Berdasarkan Karakteristik Kontainer Di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue (Studi Kasus di Kelurahan Bangetayu Wetan Kota Semarang Tahun 2013). Skripsi, 18–44.
CDC. (2020). Mosquitos. Retrieved from https:// www.cdc.gov/mosquitoes/about/life-cycles/aedes.html
Dikes Provinsi NTB. (2019). Profil Kesehatan.
Ditjen P2PL. (2011). Kunci Identifikasi Nyamuk Aedes. Kunci Identifikasi Nyamuk Aedes.
Eris Septiana. (2015). Jamur Entemopatogen : Potensi Dan Tantangan Sebagai insektisida Alami Terhadap Serangga Perusak Tanaman Dan Vektor Penyakit Manusia. 1(1), 28–32.
Elias Anaissie, Michael McGinnis, M. P. (2009). Clinical Mycology. Living Stone: Elsevier.
Gusti Fatimah, R. R. dan H. (2020). Konsentrasi mematikan (LC 50, 90, dan 98) dan waktu yang mematikan (LT 50, 90, dan 98) pada berbagai konsentrasi temephos Aedes aegypti.
Kemenkes. (2010). Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi.
Kemenkes RI. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 374/MENKES/PER/III/2010 Tentang Pengendalian Vektor.
Kemenkes RI. (2016). Infodatin 2016 (Situasi Demam Berdarah Dengue di Indonesia). Retrieved from Jakarta: Pengolahan Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v9i2.264
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.