Uji Kontaminasi Bakteri Pada Spons Pencuci Piring Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Lama Penggunaan

Arista Suci Andini, Putri Sari Uswatun Hasanah, Syuhriatin Syuhriatin

Abstract


Spons pencuci piring merupakan tempat yang ideal untuk mikroorganisme seperti bakteri berbahaya dan patogen lainnya seperti e-coli, Staphylococcus aureus, dan salmonela. Spons umumnya digunakan di dapur untuk keperluan mencuci peralatan rumah tangga seperti piring, gelas, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri yang terdapat pada spons pencuci piring yang digunakan oleh ibu rumah tangga. Identifikasi dilakukan dengan metode inokulasi rendaman air spons pencuci piring dimana metode ini berfungsi untuk mengetahui spesies bakteri kontaminan yang tumbuh pada sampel. Penelitian ini menggunakan 3 populasi responden yang dengan rentang waktu penggunaan yang berbeda antara 2 minggu, 4 minggu, dan 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kontaminasi bakteri pada rentang waktu 6 minggu. Hasil identifikasi menunjukkan mikroba yang tumbuh adalah E-coli yang merupakan bakteri pathogen. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sampel spons dengan pemakaian lebih dari 4 minggu menunjukan hasil Positif kontaminasi bakteri  E-coli sehinggadapat disimpulkan  rentang waktu yang aman dalam penggunaan spons untuk diganti adalah adalah 4 minggu.


Keywords


bakteri; kontaminasi; Spons pencuci;

Full Text:

PDF

References


Bobihu, Febriyani. Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman PadaUsapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012. Jurnal, Jurusan Kesehatan Masyarakat FakultasIlmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo 2012.

Depkes RI. Keputusan Mentri Kesehatan RI No.715/Menkes/SK/V/2003 Tentang Persyaratan Higyene Sanitasi Jasaboga: Jakarta. 2011.

Hussain T, Chang H.Y, Veenstra C.M, Pollack C.E. Fragmentation in specialist care and stage III colon cancer. Cancer Cythopathology. 2015: 121(18) :3316-3324.

Ikawa, J. Rossen, J. ReducingBacteria in Household Sponges.Journal of Environmental Health 1999: 18-22.

Jawetz, M. & Adelberg. Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 23, diterjemahkan oleh Mudihargi, E., Kuntamah, Wasito, E. B., Mertaningsih, N. M., Huriwati, H. Dkk, Penerbit Buku Kedokteran ECG, Jakarta. 2005.

Kusumaningrum H.D., Riboldi G.,Hazeleger W.C, Beumer R.R. Survival of Foodborne Pathogens onStainless Steel Surfaces and CrossContamination to Foods.International Journal of Food Microbiology. 2002: 5: 227-236.

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta. 2005.

Rini, Sri Dwiari,dkk. Teknologi Pangan Jilid 1. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. 2008.

Suharto A.R.. Microbial community analysis of Indonesian hot-springs.FEMS Microbiol.Lett. 2001 :200(1): 103-9.

Sulanjari. Sabut Kelapa Pengganti Spons.FMIPA : UNY Press. 2010.




DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v8i2.238

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Analis Kesehatan
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.