Potensi Air Kelapa Muda Dan Air Kelapa Obat Terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Dengan Metode Dilusi

Finda Rizky Putri Prabowo, Ikhsan Mujahid, Arif Mulyanto

Abstract


Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus merupakan strain S. aureus yang telah resisten terhadap aktivitas antibiotik golongan β-laktam, termasuk golongan penicillinase-resistant penicillins (oxcacillin, methicillin, nafcillin, cloxacillin, dicloxacillin), cephalosporin dan carbapenem. Kelapa yang sering dimanfaatkan sebagai obat yaitu kelapa muda kulit hijau dan kelapa obat atau sering disebut dengan kelapa wulung yang ditandai dengan bagian mesokarp (sabut) berwarna merah muda. Kelapa wulung memiliki khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan air kelapa muda dan air kelapa obat dalam mempengaruhi pertumbuhan bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA). Penelitian ini dilakukan secara true eksperimental dengan rancangan pre test post test control group design. Terdiri dari 6 kelompok dengan 2 kelompok sebagai kontrol positif dan kontrol negatif serta 4 kelompok diberi perlakuan air kelapa muda kulit hijau, air kelapa muda kulit coklat, air kelapa obat kulit hijau, dan air kelapa obat kulit coklat. Jumlah bakteri sebelum dan sesudah perlakuan dihitung secara langsung menggunakan haemocytometer dan tidak langsung ditumbuhkan pada medium MHA. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli-Oktober 2020. Data dianalisis dengan uji repeated ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh air kelapa terhadap jumlah bakteri MRSA dengan metode langsung, metode tidak langsung, dan perbandingan antara metode langsung dan tidak langsung. Air kelapa obat kulit coklat paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri MRSA dengan penurunan jumlah bakteri 8,2 x 105 ± 5,27 x 105 CFU/mL sebelum perlakuan menjadi 1,7 x 105 ± 9,01 x 104CFU/mL setelah perlakuan pada metode tidak langsung.

Keywords


Kelapa obat, Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA), resisten antibiotik

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v8i2.235

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Analis Kesehatan
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.