Pengenceran Sabun Cair Cuci Tangan Terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (Altb) Telapak Tangan

Ziana Dia Ningsih, Ida Bagus Rai Wiadnya, Lale Budi Kusuma Dewi

Abstract


Sabun cair cuci tangan disediakan diberbagai fasilitas umum  sudah mengalami proses pengenceran dengan jumlah yang berbeda-beda. Pengenceran sabun cair cuci tangan mengubah pH, konsentrasi antiseptik dan antibakteri sebagai kandungan tambahan yang terlarut di dalam sabun sehingga akan mempengaruhi kemampuan sabun dalam menghambat dan membunuh bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengenceran sabun cair cuci tangan terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) telapak tangan. Penelitian ini bersifat Observasional Deskriptif dengan rancangan One Group Pretest Posttest dan menggunakan teknik pengambilan sampel Non Random Purposive Sampling yang kemudian diperiksa dengan metode cawan tuang. Hasil penelitian ini didapatkan Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) telapak tangan setelah mencuci tangan dengan konsentrasi sabun 100% sebanyak Cfu/ml, pada konsentrasi sabun 80% sebanyak Cfu/ml, pada konsentrasi sabun 40% sebanyak Cfu/ml pada konsentrasi sabun 40% sebanyak Cfu/ml pada konsentrasi sabun 10% sebanyak Cfu/ml.  Ada pengaruh pengenceran sabun cair cuci tangan terhadap Angka Lempeng Total Bakteri (ALTB) telapak tangan.


Keywords


Cuci Tangan; Total Bakteri; Angka Lempeng Total Bakteri;

Full Text:

PDF

References


Badan Standarisasi Nasional. 1996. Standar Mutu Deterjen Sintetik Cair Pencuci Tangan Sni 06-2588-1992. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Bibiana, W. L. 1994. Analisis mikroba dilaboratorium. Rajawali press. Jakarta.

Brewer, C. 2010. Variations in Phenol Coefficient Determinations of Certain Disinfectants. American Journal of Public Health. 33(1): 261.

Campbell, J. B. Reece, L. G dan Mitchell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Erlangga. Jakarta

Damanik SM. 2011. Kepatuhan Hand Hygiene Di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Universitas Padjajaran. Bandung.

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial : Problematika Dan Pengendaliannya. Salemba Medika. Jakarta.

Depkes RI. 2011. Biasakan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Pada Lima Waktu Kritis. Http://www.depkes.go.id/index.php/component/content/article/43-newsslider/1694-biasakan-cuci-tangan-pakai-sabun-pada-5-waktu-kritis.html.

Desiyanto, F.A., Djannah, S.N. 2013. Efektivitas Mencuci Tangan Menggunakan Cairan Pembersih Tangan Antiseptik (Hand Sanitizer), 7(2), 75–82.

Djarkoni, I.H., Lampus, B.S., Siagian, I.E., Kaunang, W.P.J., Palandeng, H. 2014. Hubungan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Kejadian Diare Di SD Adven Sario Kota Manado. Jurnal Kedokteran dan Topik, volume 2, nomor 3, tahun 2014. Hlm. 97-98.

Fardiaz, S. 1993. Mikrobiologi Pangan I. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Fazlisia, A. 2014. Uji Daya Hambat Sabun Cair Cuci Tangan Pada Restoran Waralaba Di Kota Padang Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Jurnal kesehatan andalas, 3(3), 348–353.

Fitri, l. 2009. Kemampuan Daya Hambat Beberapa Macam Sabun Antiseptik Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Universitas Syiah Kuala.

FKUI, 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. Jakarta : Binarupa Aksara.

Hanafiah A. K. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta.

Harti, A. S. 2015. Mikrobiologi Kesehatan; Peran Mikrobiologi Dalam Bidang Kesehatan. ANDI. Yogyakarta.

Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. 2010. Mikrobioloi Kedokteran. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

Kemenkes RI. (2014). Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun Di Indonesia. Pusat Data Dan Informasi. Retrieved from. Http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-ctps.pdf

Michael J., Pelczar, Jr., dan E.C.S. Chan. 2009. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Purwanto, R. H. 2014. Corynebacterium Diphteriae. Diagnosiss Laboratorium Mikrobiologi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.

Purwoko, Susi. 2013. Antioksidan; Manfaat Vitamin C Dan E Bagi Kesehatan. ARCAN. Jakarta.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1989. Bakteriologi Umum. Jakarta.

Rahmawati, F. J., dan Triana. 2008. Perbandingan Angka Kuman Pada Cuci Tangan Dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Dilaboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengabdian. Vol. 5(1). Fakultas Kedokteran. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Rosen, J. Milton. 2004. Surfactant and Interfacial Phenomena. Third edition. John Wiley & Sons, Inc.

Roslan, A. N., Sunariani J. dan Irmawati A. 2009. Penurunan Sensitivitas Rasa Manis Akibat Pemakaian Pasta Gigi yang Mengandung Sodium Sauryl Sulphate 5%. Jurnal PDGI Vol. 58 No. 2 hal. 10-13 | ISSN 0024- 9548.

Sarach, R. 2015. Pengaruh Penyuluhan Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Terhadap Sikap Pencegahan Diare Pada Siswa Kelas V SDN Triharjo Sleman Tahun 2015. Naskah Publikasi Stikkes ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Sastrosoebroto, Ika. 2013. Public Relations Tiles; Strategi Public Relations Yang Menginspirasi. Raih As




DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v5i1.104

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Analis Kesehatan
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.