The Relationship Between Blood Glucose Levels To The Results Mycobacterium Tuberculosis Examination In Tuberculosis Patients
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anggraeni, D. N., Aziz, I. R., & Sumiati, E. (2022). Gambaran Tingkat Keparahan Penyakit Tuberkulosis Yang Dipengaruhi Kadar Gula Darah Di Wilayah Medan Denai. Teknosains: Media Informasi Sains Dan Teknologi, 16(2), 275-282.
Arliny Y. Tuberculosis dan Diabetes Mellitus Implikasi Klinis Dua Epidemik. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2015:15(1).
Aziz, K. K. (2019). Pengobatan Tuberkulosis Paru dan Diabetes Melitus serta Pengaruhnya terhadap Risiko Multi-Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). ANATOMICA MEDICAL JOURNAL| AMJ, 2(1), 22-32.
Banowati M, et al. 2016. Faktor Intrinsik Yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Pengobatan TB Paru. Jakarta The Indonesian Journal of Infection Diseases.
Brooks, G F et al. 2016. Mikrobiologi Kedokteran Edisi 27. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dahlan MS. 2013. Pintu Gerbang Memahami Statistik Metodologi Dan Epidemiologi Metode MSD. Jakarta. Epidemiologi Indonesia.
Darliana D. 2015. Managemen Pasien Tuberculosis Paru. Jurnal PSIK – FK Unsyiah. 2015;2(1).
Fitriani E. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Unnes Journal of Public Health. 2013;2(1).
Hikmah, F. (2020). Risk of Elevated Blood Glucose Levels in Tuberculosis Patients with BTA 3+ Levels, Puskesmas Bojong Gede Kabupaten Bogor. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 7(2), 101-106.
Ikapratiwi R, Rahmawati I, Mulyanto J. 2015. Comparison the Duration of Sputum Conversion in New Case Smear Positive Pulmonary Tuberculosis Patients With and Without Diabetes Mellitus. Jakarta. Mandala of Health
Ismah Z, Novita E. Studi Karakteristik Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Seberang Ulu 1 Palembang. Unnes J Public Heal. 2017;6(4):218–24.
Kahar, F., Purlinda, D. E., & Setyowatiningsih, L. (2022). Profil Diabetes Mellitus Pada Penderita Tuberculosis Paru. In Prosiding Seminar Nasional Unimus (Vol. 5).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. 2019. Jakarta, Indonesia.
Kulsum ID, Erlina Burhan R. VOL. 37, No. 2, April 2017. Konversi Sputum BTA Mikroskopik pada Pasien Tuberkulosis Paru dengan Diabetes Mellitus. 37(2)
Kumar V, Abbas A, Aster J. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. 9th Jakarta: EGC
Laily, D. W, Rombot, D., Lampus, B. 2015. Karakteristik Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Tuminting. Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropis.
Marizan M, Mahendradhata Y, Wibowo TA. 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Non-Konversi BTA Positif Pada Pengobatan Tuberkulosis Paru Di Kota Semarang. Jakarta. Berita Kedokteran Masyarakat.
Meilenia, N., Dewi, M. K., & Islami, U. (2023, February). Gambaran BTA pada Pasien Tuberkulosis Paru yang Disertai Diabetes Melitus Tipe 2. In Bandung Conference Series: Medical Science (Vol. 3, No. 1, pp. 489-495).
Mihardja L, Lolong DB, Ghani L 2016. Prevalensi Diabetes Melitus Pada Tuberkulosis Dan Masalah Terapi. J Ekol Kesehatan. 14(4):350–8.
Nurwitasari , Wahyuni C. 2015. Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Tuberkulosis Anak Di Kabupaten Jember. Jurnal Berkala Epidemiologi. PSIK – FK Unsyiah. 2015;2(1).
Perdoki J, 2019. Pedoman nasional pengendalian tuberkulosis. Jakarta, Indonesia.
Ramadhani, T., & Tri, A. (2021, March). Hubungan antara diabetes mellitus tipe 2 dengan risiko peningkatan kejadian tuberkulosis paru. In Seminar Nasional Riset Kedokteran (Vol. 2, No. 1).
Raviglione M; Sulis G. 2016. Tuberculosis Burden , Challenges And Strategy For Control And Elimination Infectious Disease.
Sajith, M., et al. 2015. Socio-Demographic characteristics of tuberculosis patients in a tertiary care hospital. International Journal of Medical and Health Research, 1(3): 25-28
Salma, W. O., & Siagian, H. J. (2022). Study Retrospektif Kejadian Stunting Pada Balita. Health Care: Jurnal Kesehatan, 11(1), 215-224.
Sari, A. T., Siantya, A., & Pertiwi, S. M. B. (2023). Kadar Glukosa Darah Sebagai Determinan Tatalaksana Penderita Tuberkulosis Dengan Komorbid Diabetes Mellitus Tipe-2. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan, 14(1), 332-337.
Susanto, H., Diarti, M. W., & Fauzi, I. (2019). Studi Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien Tbc Pemakai Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Paket Di Puskesmas Cakranegara. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 4(1), 52-56.
Sutarjo US. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Utomo R, Nugroho HS, Margawati A. 2016. Hubungan Antara Status Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Status Tuberkulosis Paru lesi Luas. Jurnal Kedokteran Diponegoro. 2016;5(4).
Wayan Ardana Putra, K.N. 2015. Empat pilar penatalaksanaan pasien diabetes mellitus Tipe 2. Majority.
Wijaya, I., 2015. Tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus. Cermin Dunia Kedokteran, Jakarta. Kalbe Farma. 42(6), pp.412-7
Wulandari AA, Adi MS. 2015 Faktor Risiko dan Potensi Penularan Tuberkulosis Paru di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kendal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia.
Yorke E et al. 2017. The Bidirectional relationship between tuberculosis and diabetes. Tuberc Res Treat.
Yusuf I. 2017. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tb Paru di Rumah Sakit Balai Paru kota Makasar. Makasar.
Lee, J., & Ryu, J. S. (2019). Current status of parasite infections in Indonesia: A literature review. Korean Journal of Parasitology, 57(4), 329–339. https://doi.org/10.3347/kjp.2019.57.4.329
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v10i2.330
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.