Efek Imunostimulator Kubis (Brassica Oleracea Var. Capitata Alba) Terhadap Titer Imunoglobulin G (Ig G) Pada Kelinci Yang Diinduksi Dengan Sel Darah Merah Domba
Abstract
Kubis (Brassica aloracae var.capitata alba) adalah salah satu sayuran yang berpotensi sebagai imunostimulator. Kubis banyak megandung nutrien yang mempunyai nutrisi tinggi seperti vitamin, mineral, dietary fiber, glukosinolates, polyphenol dan phenolic acid. Disamping itu juga kubis mengandung peptida yang berperan sebagai imunoglobulin production stimulating factor (IPSF) sehingga dapat berfungsi sebagai imunostimulator yang akan dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan cara merangsang peningkatan sistem fagositik dan produksi interleukin 5. Penelitian ini merupakan penelitian ekprimental dengan desain statistic group comparation yang bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kubis (Brassica oleracea capitata alba) untuk meningkatkan pembentukan immunoglobulin G (IgG) pada kelinci yang diinduksi dengan sel darah merah domba 2 %. Hewan coba yang digunakan dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hewan coba yang akan digunakan adalah kelinci dengan berat 700 – 800 gr sebanyak 20 ekor yang akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah dengan uji heamaglutinasi dengan mengamati terjadinya aglutinasi antara serum yang diambil dari darah kelinci dengan sel darah merah domba (SDMD) 2 %. Rata-rata titer Imunoglobulin G (IgG) pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing adalah 2.26 µl/ml dan 1.62 µl/ml. Hasil uji statistik dengan paired t test dengan tingkat kepercayaan 0,95 % menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan ( p < 0,05) antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yaitu dengan nilai signifikannya adalah 0,043.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abbas, A,K., Lichtman, A,H., Pillai, S., 2007, Celluler and Moleculer Imunology, sixth Edition, Saunder.
Di Pasquale, A., Preiss, S., Tavares Da Silva, F., & Garçon, N. 2015. Vaccine Adjuvants: from 1920 to 2015 and Beyond. Vaccines, 3(2), 320–343. http://doi.org/10.3390/vaccines3020320
Guyton, A, C.,1996. Buku Ajar Fisiologi Edisi Tujuh Vol.12.No.3. Alih Bahasa, Tengadi, dkk. Jakarta: EGC. .
Hendarsula, A,R., 2011, Uji Aktivitas imunostimulan ekstrak etanol umbi sarang semut (Myrmecodia archboldiana Merr.&L,M,Perry) Pada putih jantan. Skripsi. FMIPA Universitas Indonesia.
Kumar, S., Gupta, P., Sharma, S., and Kumar, D. 2011. A review on imunostimulatory plants, Review. Journal of Chinese Integrative Medicine. 9(2): 117 – 128
Lantapi, N,C., Manggau, M,A., Alam, G., 2011, Uji efek jus buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) terhadap aktivitas immunoglobulin M dan immunoglobulin G pada mencit (Mus musculus), Majalah farmasi dan farmakologi. Vol 15(2): 99- 104.
Marliah A, Nurhayati, Riana, R. 2013. Pengaruh varietas dan konsentrasi pupuk majemuk terhadap pertumbuhan daun dan hasil tanaman kubis bunga ( Brassica oleracea L). j. floratek. 8:118-126.
Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi penelitian kesehatan, PT.,Rineka Cipta, Jakarta.
Nishi, K., Kondo, A., Okamoto, T., et al., 2011, Imunostymulatory in vitro and in vivo effects of a water-soluble extract from kale, Biosci. Biotecnhol Biochem. 75(1): 40-46
Petrunov, B., Nenkov, p., and Shekerdjiisky, R., 2007,The Role of Immunostimulants In Immunotherapy and Immunoprophylaxix, Bulgaria: National Center of Infectious and Parasitic Diseases, Bulbio-NCIPD, Natsim Ltd.
Subowo., 2010, Imunologi Klinik, Sugeng Seto, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v7i2.196
Refbacks
- There are currently no refbacks.