Hematocrite Values With High Measurement Of Eritrosit After Centrifugation On Serum Making
Abstract
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui apakah nilai hematokrit darah dapat diukur dengan pengukuran tinggi endapan eritrosit setelah disentrifugasi pada pembuatan serum. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Posttest Only Control Group Design. Banyaknya perlakuan ada tiga, yaitu pembuatan serum dengan sentrifugasi kecepatan 3000 rpm selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Data yang dikumpulkan berupa nilai hematokrit dengan sentrifugasi pada pembuatan serum dibandingkan dengan nilai hematokrit dengan metode mikrohematokrit. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil menunjukkan bahwa rerata nilai hematokrit dengan metode mikrohematokrit adalah 46%, sedangkan rerata nilai hematokrit dengan pengukuran tinggi endapan eritrosit pada pembuatan serum setelah disentrifugasi selama 5 menit, 10 menit, dan 15 menit adalah 58,5%, 57,6%, dan 48,1%. Uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan hasil pemeriksaan metode mikrohematokrit dan pemeriksaan dengan sentrifugasi 5 menit maupun 10 menit. Sedangkan antara metode mikrohematokrit dan pemeriksaan dengan sentrifugasi 15 menit tidak ada perbedaan yang signifikan. Kesimpulan : Pengukuran tinggi endapan eritrosit setelah disentrifugasi selama 15 menit pada pembuatan serum dapat digunakan untuk pemeriksaan hematokrit.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Angely, C. R., Jeanette, I. C. M., & Max, F. J. M. (2016). Hubungan Derajat Dehidrasi dengan Kadar Hematokrit pada Anak Penderita Diare di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Clinic (eCl), 4(2).
Annas, Z. R., Suksesi, A., & Santosa, B. (2017). Pengaruh Variasi Konsentrasi dan Volume Antikoagulan EDTA Terhadap Hasil Hematokrit Metode Mikro. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Aprilian, A. (2018). Pengaruh Lama Pembendungan dalam Pengambilan Darah Vena dengan Tekanan 40 mmHg Terhadap Jumlah Eritrosit. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Arif, M. (2015). Penuntun Praktikum Hematologi. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin.
Bakta, I. M. (2006). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Frandson, R. D. (1992). Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Freund, M. (2011). Atlas Hematologi Heckner. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Herawati, F., Umar, F., Andrajati, R., Pahlemy, H., Rianti, A., Lestari, S. B., …
Hartini, S. (2011). Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kiswari, R. (2014). Hematologi & Transfusi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mahode, A. A., Chairlan, & Lestari, E. (2003). Pedoman Teknik Dasar Untuk Laboratorium Kesehatan ( Manual of Basic Techniques for A Health Laboratory ) (2 ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mayangsari, S., Santosa, B., & Sukeksi, A. (2017). Pengaruh Pembendungan Pengambilan Darah Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit. Universitas Muhammadiyah Semarang.
Mehta, A., & Hoffbrand, V. (2006). At a Glance Hematologi (2 ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mulyatno, K. C. (2015). Pemeriksaan darah lengkap. Surabaya.
Notoatmodjo, S. (2014). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rasyada, A., Nasrul, E., & Edward, Z. (2014). Hubungan Nilai Hematokrit Terhadap Jumlah Trombosit pada Penderita Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Andalas, 3(3), 343–347.
Siswanto. (2017). Darah dan Cairan Tubuh. Denpasar: Laboratorium Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M. K., & Setiati, S. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II (5 ed.). Jakarta: Interna Publishing.
Waterbury, L. (1998). Buku Saku Hematologi (3 ed.). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Yamin, G., Trisnawati, E., Yusnayanti, L., Santoso, W. N., Indrati, Santoso, W.Sidik, N. A. (2004). Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory Practice). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v7i2.193
Refbacks
- There are currently no refbacks.