Prevalensi Kecacingan dan Hubungan Dengan PHBS Pada Anak Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado
Abstract
Infeksi oleh cacing banyak dialami oleh anak-anak karena pola transmisi cacing melalui makanan yang terkontaminasi telur cacing dan transmisi melalui tanah dimana anak-anak cenderung tidak berperilaku hidup bersih dan sehat. Infeksi cacing sering diabaikan karena tergolong penyakit kronis sehingga infeksi cacing digolongkan dalam golongan penyakit tropis yang diabaikan (Negletted Tropical Disease). Infeksi cacing pada anak-anak dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan menurunkan prestasi belajar. Infeksi cacing dapat dihindari dengan cara memperbaiki perilaku hidup yang berhubungan dengan hygiene dan sanitasi lingkungan yang baik. Salah satu program kerja Puskesmas adalah bekerjasama dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat bagi warga sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi infeksi cacing dan hubungannya dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat siswa di wilayah kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional pada 117 siswa di enam belas Sekolah Dasar. Metode Pemeriksaan sampel tinja adalah dengan metode native. Hasil pemeriksaan menunjukkan 5 orang siswa (4%) mengalami infeksi cacing spesies Ascaris lumbricoides sebanyak 4 orang siswa (3,4%) dan 1 orang siswa (0,6%) mengalami infeksi Hookworm. Kejadian infeksi cacing ditemukan di emapt sekolah yang lokasinya berdekatan dengan Puskesmas Ranomut. Analisis chy-square untuk melihat hubungan antara kejadian infeksi cacing dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menunjukkan ada hubungan antara kejadian infeksi cacing dengan kebiasaan memcuci tangan setelah Buang Air Besar (BAB) dengan nilai p. 0,02. Kebiasaan menggunakan alas kaki saat bermain, mencuci tangan sebelum makan, bermain tanah, lokasi BAB, menghisap jari dan mencuci bahan makanan mentah tidak menunjukkan hubungan signifikan sengan kejadian infeksi cacing. Puskesmas harus lebih meningkatkan pelayanan kesehatan kepada siswa melalui UKS dan program penyuluhan tentang kecacingan kepada masyarakat khususnya kepada orang tua siswa.
Keywords
Full Text:
Prevalensi KecacinganReferences
Adrianto H. Kontaminasi Telur Cacing Pada Sayur dan Upaya Pencegahannya. BALABA. 2017; 13(2):105-14.
Bethony, J., Brooker, S., Albonico, M., Geiger, S. M., Loukas, A., Diemert, D., et al. Soil-transmitted helminth infections: ascariasis, trichuriasis, and hookworm. Lancet. 2006; 367(9521):1521–1532
Chadijah, S., Anastasia, H., Widjaja, J & Nurjana, M. A. Kejadian penyakit cacing usus di Kota Palu dan Kabupaten Donggala , Sulawesi Tengah. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang. 2013; 4(4):181–7.
Fox, N. J., Marion, G., Davidson, R. S., White, P. C. L & Hutchings, M. R.Climate-driven tipping-points could lead to sudden, high-intensity parasite outbreaks. R. Soc. 2015. Open sci, 2 : 140296. Avalaible at : http://dx.doi.org/10.1098/rsos.140296
Hadi M.I. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Angka Kejadian Diare Akut Pada Santri Pondok Tremas Kabupaten Pacitan [Skripsi]. Surakarta: Muhammadyah; 2017
https://www.suara.com/health/2017/10/17/174307/duh-24-persen-populasi-dunia-idap-infeksi-cacingan, diakses tanggal 14 Desember 2018
Kamila A. D., Margawati A., Nuryanto. Hubungan Kecacingan Dengan Status Gizi dan Prestasi Belajar Pada Anak Sekolah Dasar Kelas IV dan V di Kelurahan Bandarharjo Semarang. Journal of Nutrition College. 2018; 7 (2):77-83.
Kartini S., Kurniati I., Jayati N.S & Sumitra W. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kecacingan Soil Transmitted Helminths Pada Anak Usia 1-5 Tahun di Rw 07 Geringging Kecamatan Rumbai Pesisir. JOPSI. 2017; I(Des): 33-9.
Kementerian Kesehatan R I, 2017 . Pusat Data dan Informasi Kemnterian Kesehatan R I
Setyowatiningsih L dan Surati S. Hubungan Higiene Sanitasi dengan Kejadian Infeksi Soil Trnasmitted Helminths pada Pemulung di TPS Jatibarang . Jurnal Riset Kesehatan. 2017; 6(1):40-4.
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v7i1.166
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.