Hubungan Lalapan dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) pada Anak Sekolah di Kecamatan Gandus Tahun 2019
Abstract
Infeksi Soil Transmitted Helmiths(STH) masih banyak ditemukan di negara berkembang termasuk Indonesia. Infeksi STH ini kurang mendapatkan perhatian sebab kebanyakan tanpa gejala. Apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus maka infeksi STH ini akan menjadi lebih berat dan berbahaya. Anak usia sekolah dasar rentan untuk mengalami infeksi ini. Banyak faktor yang menyebabkan kejadian infeksi STH tersebut. Diantaranya kebiasaan mengkonsumi lalalapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan konsumsi lalapan pada anak sekolah di Kecamatan Gandus Kota Palembang. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 174 anak sekolah dasar yang tersebar di lima kelurahan. Pengambilan sampel dilakukan secara Multi Stage Random Sampling. Pengumpulan data Primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner. Dilakukan pemeriksaan faeces untuk mengidentifikasi adanya infeksi kecacingan menggunakan metode Kato Katz dan modifikasi Harada Mori. Data selanjutnya dianalisis menggunakan uji bivariate dan multivariate menggunakan aplikasi Stata versi 15. Hasil pemeriksaan faeces didapatkan positif infeksi kecacingan 23,6%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa kebiasaan sebelum menyajikan lalapan (p=0,047) ; OR=2,329 dan kebiasaan makan lalapan di luar (p=0,016) ; OR=2,529 memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian infeksi STH, akan tetapi frekuensi mengkonsumsi lalapan (p=0,493) ; OR=1,297 dan tempat beli lalapan (p=0,318) ; OR=1,43 memiliki hubungan yang tidak signifikan. Faktor yang paling dominan adalah makan lalapan di luar rumah. Kesimpulan kebiasaan sebelum menyajikan lalapan dan kebiasaan mengkonsumi
lalapan di luar rumah merupakan faktor risiko kejadian infeksi STH. Faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian infeksi STH di Kecamatan Gandus Kota Palembang adalah kebiasaan makan lalapan di luar rumah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alfiani, U., Sulistyani, S., & Ginandjar, P. (2018). Hubungan Higiene Personal Pedagang dan Sanitasi Makanan dengan Keberadaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) pada Lalapan Penyerta di Pujasera Simpanglima Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 685-695.
Anggraini, D. A., & Kristiawan, A. (2018). Identifikasi Telur Nematoda Usus pada Sayuran Kubis (Brassica oleracea) di Pasar Tradisional, Supermarket, dan Warung Makan Gresik Tahun 2018. Jurnal Sains, 8(16).
Anuar, T. S., Salleh, F. M., & Moktar, N. (2014). Soil-transmitted helminth infections and associated risk factors in three Orang Asli tribes in Peninsular Malaysia. Scientific reports, 4, 4101.
Balarak, D., Ebrahimi, M., Modrek, M. J., Bazrafshan, E., Mahvi, A. H., & Mahdavi, Y. (2016). Investigation of parasitic contaminations of vegetables sold in markets in the city of Tabriz in 2014. Glob J Health Sci, 8(10), 178-184.
Brown, H. (1997). Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ke-3: Jakarta: Gramedia.
Direktorat Jenderal, P., & RI, P. K. K. (2010). Kumpulan Modul Kursus Hygiene Sanitasi Makanan & Minuman: Jakarta: Depkes RI.
Gillespie, S. H., & Pearson, R. D. (2001). Principles and practice of clinical parasitology: Wiley Online Library.
Hotez, P. J. (2014). Ten global “hotspots” for the neglected tropical diseases: Public Library of Science.
Mutiara, H. (2015). Identifikasi kontaminasi telur soil transmitted helminths pada makanan berbahan sayuran mentah yang dijajakan kantin sekitar kampus Universitas Lampung Bandar Lampung. Juke Unila, 5(9), 28-32.
Nugroho, C., Djannah, S. N., & Mulasari, S. A. (2010). Identifikasi kontaminasi telur nematoda usus pada sayuran kubis (Brassica oleracea) warung makan lesehan Wonosari Gunungkidul Yogyakarta tahun
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 67-75.
Peeling, R. W., Boeras, D. I., & Nkengasong, J. (2017). Re-imagining the future of diagnosis of Neglected Tropical Diseases. Computational and structural biotechnology journal, 15, 271-274.
Prameswarie, T., Chairil, A. G., & Prameswari, M. (2019). Dua Spesies Cacing Soil Transmitted Helminths pada Sayuran Selada (Lactuca sativa) yang dijual di Warung Makan pada Kecamatan Seberang Ulu II Palembang. SRIWIJAYA JOURNAL OF MEDICINE, 2(3), 159-163.
Ramayanti, I. (2019). Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminths pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ittihadiyah Kecamatan Gandus Kota Palembang. Syifa'MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 8(2), 102-107.
Safitri, R. (2018). Identifikasi Kontaminasi Telur Soil Transmitted Helminths (STH) pada Lalapan Kubis (Brassica oleracea) di Warung Makan Kaki Lima Sepanjang Jalan Zainal Abidin Pagar Alam, Kota Bandar Lampung.
Santoso, I. A. (2011). Serat pangan (dietary fiber) dan manfaatnya bagi kesehatan. Magistra, 23(75), 35.
Tan, M., Kusriastuti, R., Savioli, L., & Hotez, P. J. (2014). Indonesia: an emerging market economy beset by neglected tropical diseases (NTDs): Public Library of Science.
Toni, M. O. E. (2018). Identifikasi Kontaminasi Telur Cacing Usus (Soil Transmited Helminths) pada Lalapan Kemangi (Ocimum bacilicum) di Warung Makan Kecamatan Seberang Ulu 2 Kota Palembang Tahun 2018. Universitas Muhammadiyah Palembang.
Wantini, S., & Sulistianingsih, E. (2019). Hubungan Higiene Sanitasi Terhadap Telur Nematoda Usus Pada Lalapan Mentah di Warung Pecel Lele Sepanjang Jalan ZA Pagar Alam Bandar Lampung. Jurnal Analis Kesehatan, 8(1), 1-6.
Wardhana, K., Kurniawan, B., & Mustofa, S. (2014). Identification of Soil Transmitted Helminths Egg on Fresh Cabbage (Brassica oleracea) at Lampung University Food Stalls. Jurnal Kedoteran Unila, 8695.
Wibawa, T., & Satoto, T. B. T. (2016). Magnitude of Neglected tropical diseases in Indonesia at Postmillennium development goals era. Journal of tropical medicine, 2016.
Widjaja, J., Lobo, L. T., Oktaviani, O., & Puryadi, P. (2014). Prevalensi dan jenis telur cacing soil transmitted helmints (STH) pada sayuran kemangi pedagang ikan bakar di Kota Palu. Jurnal Buski, 5(2).
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v7i1.160
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.