Efektivitas Krim Ekstrak Sarang Burung Walet Terhadap Penyembuhan Luka Mencit Di Kota Bima
Abstract
Luka merupakan hal yang sering terjadi dan dapat mengenai semua orang di seluruh dunia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Luka merupakan kerusakan fisik yang terjadi ketika tubuh seseorang secara tiba-tiba terpajan kekuatan yang berlebihan atau terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera atau pembedahan. Anak-anak yang berusia 5-15 tahun cukup rentan mendapatkan cedera, pada usia itu anak mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan mempunyai keinginan untuk menelusuri sesuatu serta bereksperimen yang tidak seimbang dengan kemampuan dalam memahami atau bereaksi terhadap bahaya. Anak-anak usia SD yang mengalami cedera sebanyak 42,56% terdiri dari cedera ringan 36,89% dan cedera berat 5,67%. Jenis cedera yang paling umum adalah tergores 31,2% kemudian cedera karena memar, terkilir, tergigit, robek, luka bakar, kecelakaan lalu lintas, kemasukan benda kecil, dan patah tulang 1,1% (Kuschithawati; 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas sarang burung walet dalam proses penyembuhan luka mencit. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah true experiment dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design dengan jumlah sampel 15 ekor mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok. Analisis dalam penelitian ini adalah analisa bivariate dengan menggunakan uji one way anova. Hasil penelitian menunjukan lama waktu penyembuhan luka mencit yaitu pada hari ke 5 pada kelompok intervensi dengan krim ekstrak sarang burung walet 20% dengan nilai p value 0,001 (<0,05), kesimpulannya pemberian krim ekstrak sarang burung walet 20% lebih efektif dalam penyembuhan luka mencit dibandingkan dengan ekstrak sarang burung walet 10%.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abidin, F.Z., Hui, C. K., Luan, N. S., Ramli, E. S. M., Hun, L. T. and Ghafar, N. 2011. A. Efects of edible bird’s nest (EBN) on cultured rabbit corneal keratocytes. Available from://www.biomedcentral.com/1472-6882/11/94
Juwita Nanda. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesembuhan Luka. [skripsi]. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Jain, S. 2012. Dermatology. Journal of Ilustrated Study Guide and Comprehensive Board Review. USA: Springer Science, Bussiness Media. ILC. p. 2-10. Kaminer, M.S. Photodamage: Magnitude of the Problem. in: Gilchrest, B.A., editor. Photodamage. Blackwell Science; p.3-9.
Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.
Manjas, M., Henky, J. and Salmiah, A. 2010. Penggunaan Krim Amnion pada Penyembuhan Luka Sayatan Tikus Wistar. Majalah Kedokteran Indonesia,Volume 60, Nomor: 6, Juni 2010
Nakagawa, H., Hama, Y., Sumi, T., Li, S., Maskos, K., Kalayanamitra, K.,Mizumoto, S., Sugahara, K. And Li, Y. 2007. Occurrence of a nonsulfated chondroitin proteoglycan in the dried saliva of Collocalia swiftlets (edible bird’s-nest). Glycobiology. 2007; vol. 17 no. 2 pp. 157–164.
Notoadmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta.PT: Renika Cipta.
Rohmah,S. D. 2013. Formulasi krim sarang burung walet putih (aerodamus fuciphagus) dengan basis type a/m sebagai pencerah kulit wajah. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
P. Driscoll. 2013. Incident Of Surgical. Medmarket Diligence. Worldwide Wound Management.
Prasetyo BF, Wientarsih I, Priosoeryanto BP. 2010. Aktivitas Sediaan Gel Ekstrak Batang Pohon Pisang Ambon Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Mencit. Jurnal Veteriner 2010; 11 (2): 70-73
Suprapto AK. 2012. Efek Salep Ekstrak Metanoldan Salep Serbuk Daun Sosor Bebek (Kalanchoe pinnata (Lamk)) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit (Karya Tulis Ilmiah). Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Suryadi. 2011. Perawatan Luka jilid 1. Jakarta Sayung Seto. Hal: 7-11, 13-16, 79,81.
Swarjana IK. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Triani. 2011. Proses Pemutihan Sarang Burung Walet Hitam (C. maxima) dengan Menggunakan Hidrogen Peroksida (H2O2). [skripsi]. Fakultas Pertanian Jurusan Peternakan. Universitas Bengkulu.
Wheindrata, HS. Sp.W. 2015. Beternak Burung Walet dan Burung Seriti satu atap. Yogyakarta: Lili Publisher
WHO. 2014. World Health Statistic: World Health Organisazion
DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v6i2.150
Refbacks
- There are currently no refbacks.