Perbedaan Waktu Penambahan Reagen AHG Berpengaruh Terhadap Hasil Pemeriksaan Uji Silang Serasi Metode Tabung

Syaqina Rassajati, Diani Mentari, Relita Pebrina, Hieronymus Rayi Prasetya

Abstract


Transfusi darah adalah proses pemberian darah dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien) yang bertujuan untuk mengganti darah hilang akibat perdarahan, mengatasi shock, memelihara serta mempertahankan kesehatan resipien. Analisis pretransfusi khususnya pada uji serologi sangat diperlukan untuk menjamin darah yang ditransfusikan aman dan tidak menyebabkan reaksi transfusi. Proses pencocokan darah donor dan dengan darah pasien/resipien dilakukan melalui uji. uji silang serasi (crossmatch). Uji silang serasi dapat dilakukan melalui 2 metode yaitu yaitu menggunakan tabung dan gel card. Uji silang serasi metode tabung terdiri dari 3 fase yaitu fase 1, fase 2 dan fase 3. Pada Fase 3 merupakan tahapan yang paling berpengaruh, karena ada penambahan Anti Human Globulin (AHG). Reagen AHG berisi immunoglobulin yang berfungsi sebagai penghubung antibodi inkomplit (antibodi IgG yang menyelubungi eritrosit), sehingga akan terdeteksi melalui terbentuknya aglutinasi (gumpalan). Namun perlu diketahui bahwa ikatan antar antibodi tidak dapat bertahan lama. Ikatan antar antibodi (AHG dan antibodi inkomplit) dapat terlepas kembali (disosiasi), sehingga hasil pemeriksaan dapat menjadi false negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah waktu penambahan AHG mempengaruhi derajad aglutinasi pada saat uji silang serasi. Penelitian ini menggunakan metode uji silang serasi metode tabung dengan menggunakan golongan darah O rhesus positif sebagai sampel. Analisis data dilakukan melalui pengamatan derajat aglutinasi pada tiap fase uji silang serasi. Pada penelitian ini, adanya perbedaan waktu penambahan AHG mempengaruhi hasil pemeriksaan uji silang serasi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah efektifitas penambahan AHG pada uji silang serasi metode tabung yaitu pada menit ke 2-10 menit.

Keywords


Transfusi darah; Uji Silang Serasi; Anti-Human Globulin (AHG); Metode Tabung; validasi

Full Text:

PDF

References


Aboussakine, M. A., & Sankhala, K. (2018). Gel Card and Saline Tube Techniques for Blood Cross Matching : a Comparative Assessment. Journal of Advance Research in Science and Engineering, 7(3).

Astuti, W. D., & Laksono, A. D. (2013). Keamanan Darah di Indonesia Potret Keamanan Transfusi Darah di Daerah Tertinggal (Cetakan Pe; R. D. Wulandari, Ed.). Surabaya: Healt Advocacy.

Bhattacharya, P., Samanta, E., Afroza, N., Naik, A., & Biswas, R. (2018). An approach to incompatible cross-matched red cells: Our experience in a major regional blood transfusion center at Kolkata, Eastern India. Asian Journal of Transfusion Science, 12(1). https://doi.org/10.4103/ajts.AJTS-157-16

Blaney, K. D., & Howard, P. R. (2016). BASIC & APPLIED CONCEPTS OF BLOOD BANKING and TRANSFUSION PRACTICES. In Mosby, Inc.

Busti, F., Marchi, G., Ugolini, S., Castagna, A., & Girelli, D. (2018). Anemia and iron deficiency in cancer patients: Role of iron replacement therapy. Pharmaceuticals, Vol. 11. https://doi.org/10.3390/ph11040094

Hermening, D. (2012). Modern Blood Banking and Transfusion Practice (6th Editio).

KEMENKES. (2015). PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN TRANSFUSI DARAH. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, pp. 1–275.

Long, B., & Koyfman, A. (2016). Red Blood Cell Transfusion in the Emergency Department. Journal of Emergency Medicine, 51(2). https://doi.org/10.1016/j.jemermed.2016.04.010

Maharani, E. A., & Noviar, G. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Imunohematologi dan Bank Darah. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

McClelland. (2007). Clinical quality improvement information for transfusion practice. UK: Frontbe Scotish National Blood Transfusion Service.

Mulyantari, N. K., & Yasa, I. W. P. S. (2016). LABORATORIUM PRATRANSFUSI UP DATE (J. Atmaja, Ed.). Denpansar: Udayana University Press.

Nasr, I., & Yaqoob, O. (2016). Blood Cross-matching. United Kingdom: Departement of Orthodontics.

Setyati, J., Astuti, R., Mulyaningsih, D. M., Kartina, A., Astuti, Y., & Soemantri, A. (2014). MASALAH - MASALAH YANG SERING DIHADAPI DI BANK DARAH. Semarang: Pelita Insani.

Setyati, J., & Soemantri, A. g. (2010). Transfusi Darah yang Rasional. Semarang: Pelita Insani.




DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v9i1.267

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Analis Kesehatan
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.