Pengolahan Serum Hemolisis Menggunakan Reagen Anti-Rh Pada Pemeriksaan Glukosa Darah Metode GOD-PAP

Ira Rahmawati

Abstract


Pemeriksaan glukosa serum dengan metode GOD – PAP dapat diganggu dengan adanya hemoglobin di dalam serum akibat  pecahnya eritrosit dan mengakibatkan serum menjadi hemolisis. Penambahan reagen anti – Rh kedalam serum dapat mengikat hemoglobin sehingga serum hemolisis dapat dipisahkan antara bagian serum dan bagian hemoglobinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh reagen anti – Rh sebagai pengendap hemoglobin pada serum hemolisis dan untuk mengetahui serum dapat digunakan kembali untuk pemeriksaan glukosa darah setelah penambahan reagen anti –Rh pada serum hemolisis. Metode penelitian ini bersifat eksperimen dengan melihat penurunan kadar glukosa darah setelah penambahan reagen anti – Rh pada serum hemolisis yang dibandingkan dengan kadar glukosa serum hemolisis yang selanjutnya dibandingkan dengan kadar glukosa serum normal. Data kemudian dianalisis dengan uji Friedman. Hasil menunjukkan serum hemolisis berbeda signifikan dengan P 0,008 yang lebih kecil dari alpha (0,05) yang dibandingkan dengan serum normal. Penggunaan reagen anti – Rh pada serum hemolisis menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan P 0,51 yang lebih besar dari alpha (0,05) dibandingkan dengan serum normal. Serum hemolisis dengan penambahan reagen anti – Rh menunjukkan hasil yang berbeda signifikan dengan P 0,008 yang lebih kecil dari alpha (0,05) dibandingkan dengan serum hemolisis. Reagen anti-rh dapat digunakan dalam pengolahan serum hemolisis.


Keywords


Glukosa Darah, Serum Hemolisis, Anti – Rh GOD - PAP

Full Text:

PDF

References


Bell, D. S. (2001). Importance of postprandial glucose control. Southern Medical Journal,94(8), 804-804.

Bott, R. (2014). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13ed. Igarss 2014. Saunders Elsevier. 2 [online], Tersedia https://doi.org/10.1007/s13398-014- 0173-7.2 (19 Maret 2019).

Cambell, N,A. 2008. BIOLOGI edisi kedelapan jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Guniar, R. (2012). Interferensi Suspensi Eritrosit Lisis Dalam Serum (Presipah Dan Presinorm) Dengan Metode GOD – PAP. Karya Tulis Ilmiah ,Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung.

Hendromartono, Consensus on the Management of Diabetes Mellitus (Perkeni 1998). In Surabaya Diabetes Update. VI. Eds Tjokroprawiro A, Hendromartono, dkk. Surabaya 1999 : 1 – 14.

Kitchen, S., Olson, J. D., & Preston, F. E. (2009). Quality in Laboratory Hemostasis and Thrombosis.

MC, Pherson R dan Pincus M. (2011). Herry’’S Clinical Diagnosis and management by Laboratory Method.22 ed. Elsiver,. 3:24-36 201.

McPherson. R. A & Pincus, MR. (2011), Henry’s Clinical Diagnosis And Management Laboratory Method, 22nd Edition Elaevier Saunders, Philadelphia, pp 34-515.

Mikesh, L. M., & Bruns, D. E. (2008). Stabilization of glucose in blood specimens: mechanism of delay in fluoride inhibition of glycolysis. Clinical Chemistry, 54(5), 930-932.

Ramadhantie, Miranda Ayu. (2013). Pengaruh Hemolisis Pada Pemeriksaan Ureum Menggunakan Metode Berthelot. Karya Tulis Ilmiah, Politeknik Kesehatan Bandung.

Riyani, A. (2014). Penuntun Pratikum Kimia Klinik 1 Untuk Mahasiswa Analis Kesehatan. Edisi IV. Bandung.

Widjaja, Andi.et al. 2005. Panduan Mutu Laboratorium Klinik. Jakarta: PDS PATKLIN.




DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v7i2.185

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Analis Kesehatan
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.