Uji Daya Hambat Filtrat Daun Ciplukan (Physalis Angulata Linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcusaureus

Siti Risma Rahayu, Maruni Wiwin Diarti

Abstract


Bakteri staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk cocus dan bersifat gram positif, bakter iini dapat menyebabkan penyakit infeksi dan pengobatan yang biasadilakukan adalah dengan memberikan obat antibiotic atau senyawa kimia terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri staphylococcus aureus ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh filtrate daun ciplukan terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus.Metode Penelitian ini merupakan penelitian  true-experimental dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah filtarat daun ciplukan (Physalisangulatalinn) yang diambil dari daun ciplukan yang masih segar. Data hasil diperoleh dengan melakukan ujistatistik yaitu uji kruskalwalis.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada konsentrasi 100% terbentuk diameter zona hambat dengan rata-rata 20.333 mm, dan pada konsentrasi 75%, 50% dan 25% tidak terbentuk adanya diameter zona hambat.

 


Keywords


staphylococcus aureus; Daun Ciplukan;

Full Text:

PDF

References


Bergey’s, 1994. Manual Of Determinative Bacteriology. Manual Of Determinative Bacteriology.

F. Rahardi, 1996. Membuat kebun tanaman obat, Jakarta: Puspa Swara.

Jawetz, E., Melnick, J.L. & Adelberg, E.A., 1996. Mikrobiologi Kedokteran 20th ed., Jakarta: EGC.

Juliantina, F.R., Citra, D.A., Nirwani, B., Nurmasitoh, T., dan Bowo, E.T.2009. Manfaat sirih merah (Piper Crocatum) sebagai agen anti bacterial terhadapbakteri gram positif dan gram negative. Jurnal Kedokteran dan kesehatan Indonesia.1(1):12-20.

Kemas Ali Hanafiah, 2005. Dasar-Dasar Statistika, Jakarta: Rajawali Pers.

Maksum Radji, 2011. "Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran". Jakarta : EGC.

Noorhamdani, AS., Rio, Julia,. Gracia, H. (2014). UjiEfektivitas Ekstrak Etanol Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) Sebagai Antimikroba Terhadap Acinetobacter baumannii Secara in Vitro[Jurnal]-[strata satu]: Majalah Gracia Harahap. Jurnal Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Diakes 28 Maret 2014.

Soekidjo Notoatmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.

Soemarno, 2000. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik. AAK. Yogyakarta

Silva MT, Simas SM, Batista TG, Cardarelli P, Tomassini TC. (2005). “Studies on antimicrobial activity in vitro of physalis angulataL. (solanacea) fraction and physalin Bbringing out the importance of assay determination. Mem.inst.Oswaldo Cruz 100 (7): 779-82

Todar, S., 2008. Staphylococcus aureus yang Dilihat dari Mikroskop Elektron.

Osho, T Adetunji, S O Fayemi, and DO Moronkola. (2010). Antimicrobial Activity Of Essential Oils Of Physalis Angulata. L. Afr J Tradit Complement Altern Med. 7(4):303-306

Quddus, Rahadyan Wijaya.(2012). Efektivitas Daya Antibakteri Ekstrak Sarang Lebah Madu (Propolis) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aures. KTI Strata satu. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Mukherjee KL. 1988. Medical Laboratory Technology Vol II. Tata MC Graw : New Delhi




DOI: https://doi.org/10.32807/jambs.v5i2.113

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 


Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Poltekkes Kemenkes Mataram, Jurusan Analis Kesehatan
Jl. Praburangkasari, Dasan Cermen, Sandubaya, Mataram.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.